kidung panas masih saja setia berteman
saat malam yang tak bisa lagi menyepuh penat dan lara
saat tundung-tundung biru mulai berlari pada suatu padang berbuih
dan jendela kesuraman bertarung dengan pintu kebijakan
pada sebuah senja surup
terkulai sudah kisah yang berpeluh ini
biarkan saja tertiup angin sesukanya
yang pasti hanya akan berakhir
pada pintu almari yang tertutup kunci
dan gembokanya yang terlempar di sudut lelautan sepi
namun suatu pertanda menguatakan ada seorang nelayan
yang akan mencapai kailnya
di tahun-tahun mendatang.
Juli 16, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar