Sabtu, 25 April 2009

WAHAI KALBU


Mungkin terlalu lama
tak kudengar senandung kisah para nabi
para kekasih-Nya yang senantiasa
menjadi penghulu umat di zamannya
diiringi rerintikan hujan
yang rupanya belum enggan
untuk mereda

senandung itu kemudian membisiki kalbuku,
yang terlalu lama kering
dari mengharap kasih-Nya

Wahai Kalbuku,
apa yang kau hendaki dariku
hingga sekian lama
kita tak pernah sepakat untuk bersama
menimati lantunan asma-asma Nya

Gerangan apalagi yang hendak ku eja
sebab Tuhan telah banyak mengizinkan
mataku, telingaku, mulutku, bahkan rasa
yang terdalam di kalbuku sekalipun
menikmati semua yang di hadapku

Semua begitu nyata,
tanpa perlu ku eja

Tuhan,
begitu nyata kasih-Nya
hingga aku begitu terlena

Lalu pantaskah aku masih
mendustakan-Nya?

2 komentar:

  1. kadang-kadang manusia mendustai-Nya
    karena keinginan membenarkan-Nya..

    http://badrudtamam.co.cc

    BalasHapus