Tuhan,
aku tak tahu apalagi yang mesti aku pinta
terlalu sedih mendalam
terlalu lemah jiwa
Tuhan,
aku tak tahu mesti bagaimana
aku tak punya pilihan
"Jangan cari aku dalam cinta. Jangan cari aku dalam apapun. Carilah cinta itu sendiri. Karena cinta yang terpatri seperti bulir damai yang menyesaki ruang kalbu.."

Kamis, 04 Maret 2010
Selasa, 02 Maret 2010
SEBATAS HARAPAN
Pernakah kau tahu
atau mungkin tersadar dengan rindu yang hampir membelah hatimu, menyeruak dalam relungmu?
Itulah kini yang menjelmaku, menjadi bait-bait yang terukir darinya sebatas di kalbu.
Pernah jugakah kau tahu? terduduk di malam panjang sedang tak tau siapa yang akan datang menggenggam jemarimu, mengajarkanmu melukis kembali siluet tentang dua cinta, Tuhan dan makhluk-Nya, dalam biduk kesempurnaan keyakinanmu.
Itulah yang menjadikan separuh jiwaku terpagut dalam diam membisu.
Sebab, aku hanya bisa menunggu.
Aku hanya tahu hidup memiliki banyak pilihan.
Seandainya sekarang aku bisa memilih, ingin kutitipkan saja rindu ini kepadamu, bukan kepada siapa-siapa.
Harapku kau tahu dan mau.
11 Des '09
atau mungkin tersadar dengan rindu yang hampir membelah hatimu, menyeruak dalam relungmu?
Itulah kini yang menjelmaku, menjadi bait-bait yang terukir darinya sebatas di kalbu.
Pernah jugakah kau tahu? terduduk di malam panjang sedang tak tau siapa yang akan datang menggenggam jemarimu, mengajarkanmu melukis kembali siluet tentang dua cinta, Tuhan dan makhluk-Nya, dalam biduk kesempurnaan keyakinanmu.
Itulah yang menjadikan separuh jiwaku terpagut dalam diam membisu.
Sebab, aku hanya bisa menunggu.
Aku hanya tahu hidup memiliki banyak pilihan.
Seandainya sekarang aku bisa memilih, ingin kutitipkan saja rindu ini kepadamu, bukan kepada siapa-siapa.
Harapku kau tahu dan mau.
11 Des '09
MENUNGGU RINDU DARI ANGKASA
Senja kala ini
aku menunggu rindu
yang mungkin jatuh dari angkasa
maaf jika aku sering
diselimuti sebuah kata
kejenuhan
tapi tahukah?
Daguku tak berhenti lelah menatap lelangit
yang akan menurunkan rindu dari angkasa
meski sekuat itu tanganku harus menopang
agar aku tak sempat tertunduk
menunggunya
06 Des '09
aku menunggu rindu
yang mungkin jatuh dari angkasa
maaf jika aku sering
diselimuti sebuah kata
kejenuhan
tapi tahukah?
Daguku tak berhenti lelah menatap lelangit
yang akan menurunkan rindu dari angkasa
meski sekuat itu tanganku harus menopang
agar aku tak sempat tertunduk
menunggunya
06 Des '09
AKU CUMA SEORANG PEREMPUAN
Aku cuma seorang perempuan
yang harus menerima kenyataan sekalipun pahit
sebab hujan akan menghapus kepahitan itu
dan terganti dengan senyum segaris bulan sabit
Aku cuma seorang perempuan
yang terkadang mesti memburai air mata
demi sesuatu yang menggerus dada
tapi aku tahu
Tuhan tak membiarkankanku
lemah hanya karena tangisan
Aku cuma seorang perempuan
tapi yakin, dengan-Nya
aku tak akan hancur
meski tinggal puing
yang mesti aku rangkai untuk kembali
tersenyum
Aku telah tercipta sebagai seorang perempuan
itu adalah jalanku
dan aku menikmatinya
19 Nov '09
yang harus menerima kenyataan sekalipun pahit
sebab hujan akan menghapus kepahitan itu
dan terganti dengan senyum segaris bulan sabit
Aku cuma seorang perempuan
yang terkadang mesti memburai air mata
demi sesuatu yang menggerus dada
tapi aku tahu
Tuhan tak membiarkankanku
lemah hanya karena tangisan
Aku cuma seorang perempuan
tapi yakin, dengan-Nya
aku tak akan hancur
meski tinggal puing
yang mesti aku rangkai untuk kembali
tersenyum
Aku telah tercipta sebagai seorang perempuan
itu adalah jalanku
dan aku menikmatinya
19 Nov '09
BERILAH AKU TAHU
eruh waktu bergelayut
dengan semua angan tentang semu
Sepenuh sadar aku pun tahu
Kau tak pernah lelah menatapku,
menjadikanku sebuah ketegaran
yang ditempa segala sembilu.
Kemudian onak itu mendarah daging
dan Kau buat akal fikirku sebagai jembatannya.
Tuhan, betapa menggunung dosaku di hadapMu
namun sungguh tak akan ada yang sanggup jauh dariMu, begitu pun aku.
Meski Kau pun tahu, aku terlena oleh segala cobaMu.
Tuhan, berilah aku tahu.
11 Nov '09
dengan semua angan tentang semu
Sepenuh sadar aku pun tahu
Kau tak pernah lelah menatapku,
menjadikanku sebuah ketegaran
yang ditempa segala sembilu.
Kemudian onak itu mendarah daging
dan Kau buat akal fikirku sebagai jembatannya.
Tuhan, betapa menggunung dosaku di hadapMu
namun sungguh tak akan ada yang sanggup jauh dariMu, begitu pun aku.
Meski Kau pun tahu, aku terlena oleh segala cobaMu.
Tuhan, berilah aku tahu.
11 Nov '09
TENTANG PEREMPUAN
Tentang perempuan
yang tak pernah lelah
menjaring matahari
menghalau bulan
Bunda,
cinta dan doaku padamu.
190407 11:27
(sempat kehilangan puisi ini, tp skg q tak mau kehilangan untuk yg kedua kalinya..)
yang tak pernah lelah
menjaring matahari
menghalau bulan
Bunda,
cinta dan doaku padamu.
190407 11:27
(sempat kehilangan puisi ini, tp skg q tak mau kehilangan untuk yg kedua kalinya..)
UNTUK KAU SIMPAN DI JIWAKU
Bunga cinta telah kau mekarkan sendiri, dengan tanganmu yang tak bisa melepuh meski api telah berkobar.
Kau yang kemudian selalu mengukuhkan hati
dan membingkainya menjadi sebongkah hati penuh cinta.
Selanjutnya untuk kau simpan di jiwaku.
Wahai bundaku..
JOYOGRAND, 10 NOV '09
Kau yang kemudian selalu mengukuhkan hati
dan membingkainya menjadi sebongkah hati penuh cinta.
Selanjutnya untuk kau simpan di jiwaku.
Wahai bundaku..
JOYOGRAND, 10 NOV '09
PELATARAN RINDU
Di pelataran ini tak ada yang mesti kusimpan rapi.
Inginku, semua meluber memenuhi rongga dada.
Agar semua ini tak sempat menyisakan nestapa.
Di pelataran ini tak satupun angin sempat mendesau.
Karena ia hanya semilir yang memainkan sekelopak bunga agar tak berhenti mekar.
Di pelataran ini nyata tak ada apa-apa.
Aku hanya sendiri, terduduk menikmati panorama hidup.
Di pelataran ini, ketika langit mulai menawarkan senja, sampai itulah aku masih menunggu.
Sebab saat malam menyingsingkan lengan untuk sekedar mentari meneranginya, di saat itulah kita akan bertemu.
Karena rinduku masih satu, kepadamu.
08 Nov '09
Inginku, semua meluber memenuhi rongga dada.
Agar semua ini tak sempat menyisakan nestapa.
Di pelataran ini tak satupun angin sempat mendesau.
Karena ia hanya semilir yang memainkan sekelopak bunga agar tak berhenti mekar.
Di pelataran ini nyata tak ada apa-apa.
Aku hanya sendiri, terduduk menikmati panorama hidup.
Di pelataran ini, ketika langit mulai menawarkan senja, sampai itulah aku masih menunggu.
Sebab saat malam menyingsingkan lengan untuk sekedar mentari meneranginya, di saat itulah kita akan bertemu.
Karena rinduku masih satu, kepadamu.
08 Nov '09
DENGARLAH
Dengarlah,
di antara kemerisik daun kekeringan
telah kucipta riak kehidupanku
di sana banyak kuukir sketsa tentang banyak hal
Dengarlah,
aku hanya manusia biasa
kadangpun tanpa rasa
hanya memiliki sebuah hati yang berpuyan
karena sering tertimpa hujan yang merabas
Dengarlah,
aku datang membawa serumpun gejolak
sudilah kiranya kau beri aku secuil maaf
bila di suatu masa mulutku, tingkahku, pernah menggoresmu.
Sumbersari, 21 Okt '09
di antara kemerisik daun kekeringan
telah kucipta riak kehidupanku
di sana banyak kuukir sketsa tentang banyak hal
Dengarlah,
aku hanya manusia biasa
kadangpun tanpa rasa
hanya memiliki sebuah hati yang berpuyan
karena sering tertimpa hujan yang merabas
Dengarlah,
aku datang membawa serumpun gejolak
sudilah kiranya kau beri aku secuil maaf
bila di suatu masa mulutku, tingkahku, pernah menggoresmu.
Sumbersari, 21 Okt '09
Langganan:
Postingan (Atom)